IPA Expo ke-34 Membuka Kesempatan dan Tantangan

Asosiasi Perminyakan Indonesia (IPA) saat ini sedang bersiap diri untuk menggelar salah satu peristiwa terpenting di industri minyak dan gas di Indonesia, yaitu Konvensi dan Pameran IPA yang ke-34 yang rencananya akan diselenggarakan di Jakarta Convention Center pada tanggal 18-20 Mei 2010.

"Tujuan utama dari Konvensi dan Pameran IPA ke-34 ini adalah menyediakan sebuah platform untuk dialog terbuka bagi para pemangku kepentingan dan untuk menjembatani antara industri dan pembuat kebijakan untuk mengatasi peluang dan tantangan yang dihadapi oleh industri dan untuk mendatangkan solusi terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan. Ini adalah salah satu upaya kami untuk memenuhi misi kami, terutama dalam mendukung upaya pemerintah untuk menarik investor, "kata Presiden IPA Ron Aston.

Dengan tema "Investing Together for Future Growth", acara Konvensi dan Pameran yang berlangsung selama tiga hari ini akan menampilkan pembicara terkemuka di industri seperti pejabat senior pemerintah dari instansi terkait, anggota legislatif, para pimpinan perusahaan minyak & gas serta para praktisi, investor, eksekutif di industri serta para pembeli migas untuk membahas masalah yang sedang dihadapi industri saat ini. Mereka juga akan berbagi pandangan tentang investasi, teknologi terbaru dan inovasi dalam industri.

Setiap tahun, tema Konvensi dan Pameran IPA selalu berkisar tentang investasi. Hal tersebut disebabkan karena besarnya kesempatan investasi di sektor migas. Estimasi yang dikeluarkan pemerintah menyatakan bahwa cadangan minyak terbukti adalah sekitar 4.303,15 juta barel (MMSTB) dan cadangan potensial/cadangan yang belum ditemukan sekitar 3.695,39 MMSTB. Untuk gas, cadangan terbukti berkisar pada 107.35 trilyun kaki kubik (TSCF), sedangkan cadangan potensial diperkirakan mencapai 52,29 TSCF.

Selain itu, sektor minyak dan gas merupakan salah satu kontributor terbesar perekonomian Indonesia, menyumbang sekitar 30 persen dari total penerimaan negara. Dari total Rp 235 trilyun pendapatan dari industri energi dan mineral pada tahun 2009, kontribusi sektor minyak dan gas mencapai jumlah sekitar Rp. 182,63 trilyun. Pemerintah menargetkan sekitar US$ 19,98 milyar atau Rp 184,75 trilyun pendapatan dari sektor hulu migas tahun ini.

"Indonesia memiliki cadangan hidrokarbon yang besar, yang akan memerlukan investasi sangat besar untuk mewujudkan potensinya, dan peran IPA adalah untuk menyediakan sebuah platform di mana semua pihak terkait dapat terlibat dalam diskusi formal untuk mencari peluang dan mengatasi tantangan yang dihadapi oleh industri, yaitu diantaranya seperti regulasi, kepastian fiskal dan perpanjangan Kontrak Bagi Hasil, "katanya.

Konvensi yang dijadwalkan akan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini akan dihadiri oleh sekitar 100 perusahaan dari berbagai sektor terkait, multinasional dan lokal, yang akan menampilkan teknologi terbaru mereka dalam pameran. Pelajar SLTA dan mahasiswa terutama dari jurusan teknik dan geologi dari sejumlah perguruan tinggi lokal dan luar negeri, juga akan berkesempatan untuk mendapatkan pengetahuan praktis dan bertemu dengan para pemain kunci dalam industri minyak dan gas di Indonesia.

"Kami didorong oleh tanggapan yang luar biasa dari industri. IPA yakin bahwa acara tahun ini akan berjalan sukses. Kami memprediksi sekitar 3.500 pengunjung akan menghadiri event ini, sedikit lebih tinggi dari 3.200 pengunjung di tahun sebelumnya. Terlihat dari setiap meter persegi ruang pameran yang telah habis dipesan sejak beberapa minggu yang lalu. "

Didirikan pada tanggal 24 Maret 1971 oleh 23 pimpinan / perwakilan dari perusahaan minyak dan gas yang beroperasi di Indonesia, Indonesian Petroleum Association adalah organisasi nirlaba yang saat ini beranggotakan lebih dari 50 perusahaan minyak dan gas nasional dan multinasional yang terlibat dalam eksplorasi, produksi dan layanan jasa.

Previous PostKuartal I-2010, Realisasi Investasi Hulu Migas Capai US$ 2,61 Miliar
Next PostPemerintah Harus Menjaga Iklim Investasi yang Menarik: IPA