UPDATE KEGIATAN EITI

Anggota IPA yang terhormat, berikut ini adalah update kegiatan EITI selama bulan terakhir:

1. Laporan Akhir Tahun EITI Indonesia  

Pesan dari Erry Riyana Hardjapamekas, Ketua Tim Formatur Sekretariat Inisiatif Transparansi Industri Ekstraktif (EITI) di Indonesia.

Yang terhormat rekan-rekan di Industri Ekstraktif:

Sebagai Ketua Tim Formatur Sekretariat Inisiatif Transparansi Industri Ekstraktif (EITI) di Indonesia, perkenankan saya melaporkan kegiatan-kegiatan dalam satu tahun terakhir. Terlampir laporan Tim Formatur. 

EITI sekarang telah resmi menjadi tanggung jawab Pemerintah Indonesia.

  • Inisiatif ini telah diresmikan melalui Peraturan Presiden 26/2010.
  • Pemerintah Indonesia telah mengajukan secara formal sebagai Kandidat peserta EITI, dan permintaan ini disambut dengan baik oleh Dewan EITI.
  • EITI di Indonesia dipimpin oleh Tim Pengarah, yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
  • Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian akan menyediakan biaya hampir Rp.5 milyar bagi kegiatan pelaksanaan EITI di Indonesia pada tahun 2011.
  • Inisiatif ini dilaksanakan oleh Tim Pelaksana, yang dipimpin oleh Deputi  Energi, Sumber Daya Mineral dan Kehutanan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Presiden. Tim Pelaksana telah mengadakan pertemuan, dan telah menyetujui rencana kerja dan penyediaan dana tersebut.
  • Tim Pelaksana terdiri dari 13 Direktur Jenderal (atau pejabat setara dengan Eselon 1) dari enam kementerian dan lembaga, telah membahas berbagai hal, antara lain: 
  • BPMIGAS memastikan bahwa para produsen utama minyak dan gas dapat  menyerahkan laporan FQR akhir tahun 2010 kepada BPKP, tepat waktu.
  • Selama putaran pertama pelaporan dan rekonsiliasi EITI, Ditjen Anggaran dan Dirjen Pajak, Kementerian Keuangan, serta Ditjen Mineral, Batubara dan Panas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dapat dimintakan untuk melaporkan penerimaan dari industri ekstraktif yang berada di bawah pembinaan mereka. 
  • Bantuan BPKP diperlukan untuk melakukan audit FQR dan rekening kementerian yang mendasari pelaporan EITI, dari sisi pemerintah.

Indonesia memiliki waktu paling lama dua tahun untuk menyesuaikan atau mendekati syarat-syarat EITI Compliant Country (penetapannya akan dilakukan oleh validator independen pada pertengahan 2012). Apabila negara kita tidak dinilai, minimal, hampir-compliant, status kita dapat menjadi  keluar dari daftar EITI. 

Mari kita gunakan dua tahun mendatang untuk memenuhi janji melaksanakan EITI sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan secara global, agar cita-cita menjadi Negara transparan terdepan di Asia bisa kita wujudkan. Terima kasih. 

Dengan salam, 

Erry Riyana Hardjapamekas

Kepala, Tim Formatur Kesekretariatan EITI Indonesia

2. Draft Template Pelaporan  

Pada tanggal 23 Desember 2010, Tim Implementasi EITI mengadakan pertemuan di kantor Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi untuk membahas draft template yang akan digunakan untuk melaporkan pendapatan minyak dan gas. Juga hadir pada pertemuan ini adalah perwakilan dari Migas, KKKS, Asosiasi dan wakil masyarakat sipil. Terlampir template yang diusulkan dan disepakati bahwa template tersebut akan perlu diuji. Sebuah lokakarya untuk menguji template ini menggunakan angka-angka aktual tahun 2008 atau 2009 direncanakan akan dilakukan pada bulan Februari - Maret 2011. 

Selama pertemuan ini, kami juga diinformasikan bahwa pelaporan hanya akan mencakup perusahaan yang memproduksi 80% dari total produksi nasional komoditas yang bersangkutan seperti minyak dan gas, tembaga, emas, nikel dan batubara. 

Untuk minyak dan gas, kami diperlihatkan sebuah slide yang menunjukkan 7 perusahaan yang meliputi 13 unit akan terlibat dalam  pelaporan EITI yaitu :

Data di atas berasal dari  Kedutaan Besar AS Petroleum Report 2007-2008 tentang Indonesia dan oleh karena itu perlu diperiksa ulang dan diperbarui.

 

3. Konferensi Global EITI 2011 di Paris 

Pada tanggal 14 Desember 2010, Deputi Menteri Koordinator Perekonomian mengundang wakil IPA, IMA (Asosiasi Pertambangan Indonesia) dan APBI (Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia) yang merupakan anggota Tim Pelaksana EITI untuk menjadi anggota delegasi Indonesia dalam menghadiri Konferensi Global EITI 2011 yang akan berlangsung pada 2-3 Maret 2011 di Paris. 

Pada IPA Board meting yang diselenggarakan pada Rabu, 26 Januari 2011, diputuskan bahwa IPA tidak akan berpartisipasi pada tahun ini.

 

Previous PostIPA Brainstorming Session 2011
Next PostIPA Diundang Sebagai Pembicara Dalam Forum Nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinato